Sunday, March 20, 2011

Maia Bela Ahmad Dhani Bukan Agen Yahudi

Maia & Dhani
JAKARTA - Lantaran diduga sebagai pengikut Yahudi, Ahmad Dhani menjadi sasaran teror. Mantan istri Ahmad Dhani, Maia Estianty membantah tuduhan pentolan band Dewa 19 itu punya hubungan dengan kelompok Yahudi.

"Aku sudah empat tahun tidak berhubungan dengan dia. Selama sama aku sih, enggak pernah ya mas Dhani dicap apa-apa. Tapi setahu aku, dia tipe orang yang sangat mencari Allah dan mempelajari Allah," ungkap Maia saat ditemui di rumahnya, di Pejaten, Jakarta Selatan, Kamis (17/3/2011) malam.

Maia menduga, tuduhan agen Yahudi terhadap Ahmad Dhani disebabkan perilaku bos RCM itu sendiri. Ahmad Dhani memang kerap memakai baju bersimbol-simbol agama lain, termasuk Yahudi.

"Karena memang mas Dhani itu orangnya sangat senang dengan simbol-simbol. Kalau dia senang simbol ini, ya dia pakai. Tapi itu bukan menjadi bagian diri dia. Itu buat gaya-gayaan saja," urainya.

Karena itulah, Maia heran melihat tudingan yang ditujukan kepada bos Republik Cinta Manajemen (RCM) itu. Kata Maia, banyak orang yang tidak tahu karakter Dhani, tapi sudah menghakimi.

"Aku sih miris saja. Orang tidak terlalu kenal mantan suami aku, jangan sampai menuduh tanpa bukti. Yang jelas mereka enggak mengerti apa-apa. Aku enggak mau, jangan sampai mas Dhani dituduh aneh-aneh. Tak kenal maka tak sayang," katanya.

Seperti diberitakan, sebuah paket buku berisi bom dikirimkan ke kantor Republik Cinta Manajemen (RCM) sejak Selasa, 15 Maret 2011. Paket baru dibuka pagi tadi sekira pukul 09.00 WIB. Merasa ada yang mencurigakan dengan paket tersebut, pihak RCM menghubungi polisi dan Tim Gegana. Bom diledakkan Tim Gegana sekira pukul 12.00 WIB.

Buku berisi bom itu berjudul Yahudi Militan. Diduga Dhani dikirimi bom karena dianggap sebagai antek Yahudi dan mengagumi tokoh Syiah. Bom tersebut pun diduga dikirimkan oleh orang yang mengirim bom kepada tokoh Jaringan Islam Liberal (JIL) Ulil Abshar Abdalla, Ketua Majelis Pimpinan Nasional Pemuda Pancasila Japto Soelistyo Soerjosoemarno, dan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Gories Merre.(ang)

No comments:

Post a Comment